Notification

×

UKT mahal tidak sesuai dengan fasilitas

Kamis, 18 Juni 2020 | 21.32 WIB | 0 Views Last Updated 2021-03-05T01:10:04Z
Foto di ambil sebelum wabah Covid-19

Mengenai Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang di bayar, apakah sebanding dengan fasilitas yang di dapat atau tidak, memang masih menjadi keluhan bagi mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Purwokerto. Pasalnya, dengan jumlah mahasiswa terbanyak, gedung dan fasilitas di FTIK masih tergolong minim. Asumsinya, jika jumlah mahasiswa terbanyak di antara fakultas lain, berarti FTIK menjadi fakultas dengan pemasukan dana UKT terbanyak juga, namun mengapa soal fasilitas FTIK paling minim? 

Padahal Fasilitas  (sarana dan prasarana) di sebuah instansi pendidikan merupakan suatu bagian penting yang perlu diperhatikan demi terciptanya proses pembelajaran yang efektif. Sarana dan prasarana yang memadai sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dalam perkuliahan. 

Dari hasil pengamatan yang ditemui, banyak sekali mahasiswa yang mengeluh terhadap berbagai fasilitas, contohnya saja seperti pendingin ruangan.  “Aduh sudah bayar UKT mahal-mahal kok AC nya hanya di jadikan aksesoris saja” ujar salah satu mahasiswa. Karena memang ada beberapa AC yang rusak dan tak kunjung di perbaiki. Rata-rata mahasiswa FTIK mengeluh terhadap fasilitas telah di sediakan, seperti rusaknya proyektor, rusaknya kursi dan rusaknya pintu di beberapa kelas. Akibatnya mahasiswa menjadi kurang nyaman  dalam melakukan kegiatan perkuliahannya. Di tuntut untuk progres dan produktif tanpa di barengi dengan fasilitas yang baik itu rasanya sangat sulit sekali.

Bukan hanya fasilitas belajar saja, di FTIK sendiri, lembaga kemahasiswaan dari DEMA, SEMA, sampai HMJ sampai saat ini belum di fasilitasi ruang sekretariat. Bahkan, untuk rapatpun mereka harus berebut mencari ruangan yang kosong. Hal ini menjadi keprihatinan para pengurus di jajaran Lembaga Kemahasiswaan. Perbaikan seharusnya dilakukan oleh pihak kampus secara berkala bukan malah dibiarkan terbengkalai begitu saja. Jika kita perhatikan, memang demikian yang terjadi. Misalnya gasebo tarbiyah yang atapnya  rusak sampai sekarang tak kunjung di perbaiki.

Sebagai putra bangsa yang bebas merdeka, sudah semestinya kita sadar dan segera menuntut haknya agar pihak kampus melek dengan keluhan mahasiswa selama ini. Kita berharap fasiltas ini hendaklah sebanding. Apalagi uang kuliah yang di bayarkan mahasiswa cukup besar. Tentunya harus memperoleh imbalan dengan fasilitas baik, gedung yang representatif dan pelayanan akademik yang ramah. Restoran aja ketika semakin mahal harga menunya fasilitasnya semakin bagus, masa pendidikan sebaliknya.